Minggu, 11 Oktober 2015

Modul Alur Produksi Broadcast

Alur Produksi Broadcast


 Metodologi yang paling umum dipakai pada proses produksi Multimedia adalah yang biasa disebuat dengan alur produksi 3 tahap. Secara umum, proses produksi multimedia dirancang dengan menjalankan 3 tahap sebagai berikut;
  1. Pra produksi / Pre-Production
  2. Produksi / Production
  3. Pasca produksi /Purna Produksi/ Post-Production

secara definisi dapat di artikan sebagai berikut :
  1.  Tahap Pra Produksi adalah proses tahap awal dalam membuat produk multimedia berupa pengumpulan  semua data dan elemen yang berkaitan dalam produksi
  2.  Tahap Produksi adalah tahap eksekusi lapangan,berupa pengerjaan proyek yang mengacu pada persiapan yang dihasilkan dari proses pra produksi.
  3.  Tahap Pasca produksi /Purna Produksi/ Post-Production adalah tahap penyelesaian akhir ( finishing ).
penjelasan :

  • Tahap Pra Produksi ialah tahap “planning” yang amat penting, dan sebaiknya kita sepakati saja ungkapan bahwa, “Gagal merencanakan sama artinya dengan merencanakan kegagalan.” 
          segala sesuatunya direncanakan dari mulai penulisan skenario hingga jadwal shooting.
 contoh :
 produksi video reportase acara pernikahan yang di-skenario-kan dengan rumusan sinopsisnya, “reportase pernikahan yang khidmat, sakral, sederhana, religius” (karena memang demikianlah konsep pernikahan yang diusung mempelai) akan membimbing kameramen serta editor video untuk mengambil gambar-gambar yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan sinopsis tersebut, sedemikian rupa sehingga gambar-gambar yang bernuansa materialisme tidak akan ditonjolkan.

  • Tahap Produksi kita sederhanakan sebagai “shooting video”
 
pengambilan gambar (shooting video) dilakukan, idealnya hingga tuntas.
tahap Pra Produksi, idealnya dalam bentuk storyboard yang mencakup banyak informasi termasuk sudut pengambilan gambar (angle).
Pada kebanyakan film komersial, kegiatan shooting merupakan tahapan kegiatan yang berbiaya produksi paling tinggi disebabkan keterlibatan banyak kru, pemain (aktor/aktris) itu sendiri, serta pemakaian alat-alat canggih yang dibayar sebagai sewa harian.
kegiatan Pra Produksi yang baik dapat menuntun jalannya kegiatan produksi agar berjalan dengan efektif dan efisien. 

  •  Tahap Paska Produksi sebagai “editing video “.
semua bahan mentah produksi dikumpulkan untuk diolah.
Analoginya, ialah seorang koki yang membawa semua bahan masakan dan bumbu ke dapur, untuk diolah sesuai resep yang telah ada. Dalam hal ini “bahan masakan” ialah hasil shooting video, “bumbu” ialah bahan pendukung lain seperti klip animasi, sound efek, dll, serta “resep” ialah skenario itu sendiri.

  • Dengan demikian mudah dipahami jika kelancaran kegiatan editing video amat ditentukan oleh “skenario yang baik/jelas” serta “kelengkapan hasil shooting video dan elemen penunjang lain”. Jika keadaan ini tercapai, maka proses editing video ini dapat dilakukan sambil dinikmati. Sebaliknya, jika skenario “amburadul” dan stok gambar hasil shooting video tidak menunjang, tentu saja pelaku editing video akan kebingungan dalam bekerja. Bahkan tampaknya memang demikian yang banyak terjadi pada pelaku produksi home video maupun pelaku bisnis UKM, yaitu memulai kegiatan editing video padahal konsepnya masih blank, sedemikian rupa sehingga perlu waktu berjam-jam nongkrong di depan layar komputer untuk mencari inspirasi atau melakukan sejumlah eksperimen. Hal itu menjadikan editing video seperti kegiatan yang amat sulit dikerjakan, padahal harusnya tidak demikian jika perumusan konsep produksi video telah dilakukan bahkan sebelum shooting pertama dilakukan.  

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar